CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 02 Juli 2008

KOLEKSI SMOK TERBARU




Senin, 16 Juni 2008

BIOGRAFI

BIOGRAFI SENIMAN

Perintis Seni Smok batik Kaliwungu

Mr. Soegeng

- Alamat : Protowetan, Ds. Protomulyo Kaliwungu Selatan Kab. Kendal.

- Pembimbing serta pemberi arahan SENI SMOK BATIK pada Sanggar Delima.

Menguasai dari beberapa unsur seni antara lain :

Melukis berbagai macam aliran, membuat lukisan SMOK BATIK, membuat relief, membuat patung, membuat taman, memahat, MC Bahasa Jawa, memainkan musik gamelan Jawa, Pedhalangan.

Karya seni yang pernah dibuat antara lain :

1. Mengukir kayu jati untuk meja dengan menggunakan paku (sebuah karya perdana dikerjakan ketika masih kelas 5 SD)

2. Membuat lukisan SMOK BATIK dengan tema “Gatotkaca Gandrung” (Souvenir untuk Bapak Adam Malik Menteri Luar Negeri tahun …….

3. Membuat lukisan SMOK BATIK dengan tema “Ramayana Dance” (Souvenir untuk Ratu Elizabeth II dari Inggris tahun 1974).

4. Membuat lukisan SMOK BATIK foto Gubernur Ismail pada tahun……..

5. Membuat lukisan SMOK BATIK foto Bapak Supardjo Rustam pada tahun ……..

6. Membuat lukisan SMOK BATIK Candi Borobudur (Souvenir buat Taman Mini Indonesia Indah)

7. Membuat lukisan SMOK BATIK dengan tema Kereta Arjuna

8. Membuat Patung Si Polin di depan Polsek Kaliwungu.

9. Membuat Relief di Ngebum Desa Mororejo Kaliwungu.

10. Membuat Relief di Perumahan Cindelaras Kaliwungu Selatan.



Penerus Seni Smok Batik sekarang

Pada saat ini seni smok batik dikembangkan oleh beberapa seniman Kaliwungu, antara lain :

Zulfikar Yazid


- Alamat : Petekan Raya Krajankulon Kaliwungu.

- Ketua Sanggar Delima serta memelopori berdiri-nya Sanggar Delima.




Nur Cholis

- Alamat : Petekan Raya Krajankulon Kaliwungu Kendal

- Koordinator Sanggar Delima serta perintis kembali Seni Smok Batik Kaliwungu.






M. Syafiq Fz.

- Alamat : Kauman Krajankulon Kaliwungu Kendal.

- Computer office, words & image document art pada Sanggar Delima.






Koleksi Karya SENI SMOK BATIK yang telah dibuat pada Galleri Sanggar Delima antara lain :

1. Turangga

Tumenggung Bahurekso (ukuran : 50 x 70 cm)

2. Bunga Mawar (ukuran : 45 x 30 cm)

3. Ikan Hias (ukuran : 30 x 40 cm)

4. Wayang “Hanoman” (ukuran : 100 x 80 cm)

5. Rimba Raya (ukuran :

80 x 110 cm)

6. Kereta Prambanan (ukuran : 50 x 70 cm)

7. Nuansa Pedesaan (ukuran : 75 x 100 cm)

8. Ikan Koi (ukuran : 25 x 100 cm)

9. Kaligrafi “Subhanallah”. (ukuran : 50 x 70 cm)

10. Kaligrafi “Allahu Akbar”. (ukuran : 70 x

50 cm)

Minggu, 15 Juni 2008

SEJARAH SENI SMOK

TENTANG SENI RUPA SMOK

Sejarah dan Pengertianya

A. Pengertian seni rupa Smok

Seni rupa smok atau seni visual yang menampilkan seni kain yang di smok = Smek (remas/remet : Jawa) sebagai media rupa adalah salah satu kreativitas seni kerajinan rupa (Craft) yang pernah tumbuh di kota kaliwungu pada masa lalu.

Jenis seni rupa ini tergolong unik dan menarik karena seni ini menggunakan bahan batik sebagai media kreasinya. Artinya setiap karya dari seni ini harus membutuhkan banyak jenis kain batik yang bermotif macam-macam. Dari kain batik inilah lukisan smok dikerjakan sesuai objek yang akan dikerjakan sebagai lukisan. Gaya dan ciri khas lukisan smok ini kebanyakan mengambil objek-objek life style /Alam benda (realis dan naturalis) Seperti Pemandangan (landscape), Orang (Figurative) dan Hiasan (Decorative).

B. Sejarah tumbuhnya seni rupa Smok

Pada tahun 70-an ketika maraknya seni dekoratif di kota Kaliwungu yang pada masa itu seni lebih diperuntukkan untuk kepentingan hiasan acara-acara kebudayaan setempat, seperti kegiatan keagamaan, hajatan dll, mendorong para seniman Kaliwungu saat itu dituntut untuk meng explorasi kreasi yang lebih luas, lalu di antara kreatifitas tersebut adalah seni Smok. Seni smok berkembang lebih luas, media dan ruangnya pada peran dan fungsi smok. Smok yang dulunya sekedar sebagai pelengkap suatu acara, kini beralih fungsi sebagai karya seni yang khas dan dapat dinikmati oleh masyarakat berbagai segmentasinya. Kini seni smok tidak hanya Seni hias/dekoratif Smok Art Decoration namun juga bisa menjadi Smok Arts Painting.

Tahun 1974, Seni rupa Smok (Smok Arts Painting) mengalami kemajuan yang cukup signifikan, dan seni ini diminati dan banyak dikoleksi oleh kalangan pejabat, pengusaha, dan kolektor bahkan masyarakat mulai tertarik dengan keindahan hasil karya seniman Kaliwungu. Tak mengherankan pada masa itu Smok menjadi Primadona hingga pernah menjadi salah satu Souvenir Nasional. Bahkan seni Smok sempat dijadikan untuk souvenir tamu kenegaraan, atau Souvenir untuk setiap kunjungan pejabat penting yang datang ke Indonesia (Khususnya Jawa Tengah) di antaranya tamu kenegaraan yang menerima Souvenir seni ini adalah sbb:

- Ratu Elisabeth II dari Inggris

Saat berkunjung ke Candi Borobudur Jawa Tengah pada tahun 1974.

- Presiden RI kedua Bapak Suharto

Pada saat meresmikan pabrik Permintalan di Jawa Tengah pada tahun 1975.

- Imelda Marcos Isteri Ferdinand Marcos, Presiden Filipina

Waktu berkunjung ke Indonesia, di Istana Merdeka Jakarta pada tahun 1975.

Di samping sebagai Souvenir. Seni Smok juga banyak dijadikan koleksi pribadi oleh para pejabat dan instansi-instansi daerah, diantara pejabat yang sempat mengkoleksi adalah :

- Bapak Adam Malik, mantan Menteri Luar Negeri RI.

- Bapak Joop Ave, Mantan Sekretaris Rumah Kepresidenan.

- Ibu Tien Suharto, untuk koleksi pribadinya.

- Bapak Soepardjo Rustam, Mantan Gubernur Jawa Tengah,

- Bapak Ismail, mantan Gubernur Jawa Tengah.

Serta Seni Smok ini juga dipajang (Koleksi) untuk instansi dan kantor pemerintahan di antaranya:

- PEMDA Kab. Kendal

- KANTOR GUBERNUR Jateng

- ISTANA MERDEKA Jakarta

- dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Kurun waktu antara tahun 1970 sampai 1980 adalah masa kejayaan Smok Arts Painting Kaliwungu, tak mengherankan saat itu smok banyak diburu oleh para pengusaha dan kolektor di Jawa Tengah. Sekitar tahun 1980-an waktu gencarnya para pengusaha dan kolektor memburu Seni Smok untuk dijadikan sebagai komoditi yang komersial, saat itu pula seni smok menghilang bagai ditelan bumi. Tak pernah ada yang tahu entah kemana tentang kepopularitasan dan kejayaan Smok di waktu itu. Bagai misteri lenyapnya seni Smok banyak yang tidak mengetahuinya. Di tanah kelahirannya pun tak ada yang tahu, atau memang tak mau tahu tentang seni smok yang pernah membawa nama daerah ke tingkat nasional, bahkan ke mancanegara.

Hampir 30 tahun, bagian dari khazanah budaya seni Kaliwungu hilang dari cerita. Kini, generasi dan masyarakat akan dapat menikmati kembali khazanah budaya yang pernah dirintis oleh para seniman tempo dulu, dan sebagai generasi sekarang kita harus mempertahankan khazanah budaya dan predikat kota Kaliwungu, sebagai Kota Santri dan Kota Budaya.

C. Penutup

Manusia sadar budaya adalah manusia yang menyadari dirinya sebagai bagian dari masyarakat tempat ia hidup. Dengan kesadaran itu, ia memiliki sikap positif terhadap budaya masyarakatnya berupa rasa cinta, bangga, dan keinginan untuk melestarikan budaya tersebut. Dalam menumbuhkan kesadaran budaya di masyarakat, kami membentuk suatu kelompok yang diberi nama Sanggar De5 (Delima = Dengan landasan ingin maju). Kami berharap, semoga pendidikan seni sangat efektif, karena seni mengandung simbol, mitos, dan berbagai bentuk pemahaman tradisional untuk membangun visi kehidupan yang meliputi, kecemasan, harapan, cita-cita, dan keyakinan dari suatu budaya.

Jika anda hanya memprihatinkan keadaan setahun mendatang,

Cukuplah anda taburkan benih.

Jika anda memprihatinkan keadaan sepuluh tahun mendatang,

Tanamlah sebatang pohon.

Jika anda memprihatinkan keadaan seratus tahun mendatang,

Berikanlah pendidikan yang benar kepada rakyat.

{ Filsuf Kuan Tsu }

Selamat menikmati dan Selamat berapresiasi

Salam budaya

Indonesia. Sanggar De 5. Kaliwungu- Kendal

NOOR CHOLIS

Koordinator

Hasil Karya SENI SMOK BATIK yang telah dibuat pada Galleri Sanggar Delima antara lain :

1. Turangga Tumenggung Bahurekso (ukuran : 50 x 70 cm)

2. Bunga Mawar (ukuran : 45 x 30 cm)

3. Ikan Hias (ukuran : 30 x 40 cm)

4. Wayang “Hanoman” (ukuran : 100 x 80 cm)

5. Rimba Raya (ukuran : 80 x 110 cm)

6. Kereta Prambanan (ukuran : 50 x 70 cm)

7. Nuansa Pedesaan (ukuran : 75 x 100 cm)

8. Ikan Koi (ukuran : 25 x 100 cm)

9. Kaligrafi “Subhanallah”. (ukuran : 50 x 70 cm)

10. Kaligrafi “Allahu Akbar”. (ukuran : 70 x 50 cm)